Bendung dan Jaringan Irigasi Karau

Avatar admin-utama
Bendung dan Jaringan Irigasi Karau

1. LATAR BELAKANG

Sungai Karau yang melintasi kota Ampah, ibukota Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah adalah anak sungai Barito yang berhulu di pegunungan Kasali, suatu gugusan anak pegunungan Meratus yang membentang dari Kabupaten Tanah Bumbu, Hulu Sungai Selatan (Kandangan), Hulu Sungai Tengah (Barabai), Tabalong, Balangan, di Kalimantan Selatan hingga ke Provinsi Kalimantan Tengah yaitu di Kabupaten Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya.

Tata guna lahan disepanjang aliran sungai Karau pada bagian hulu yang merupakan daerah perbukitan pada umumnya masyarakat setempat memanfaatkan lahan tersebut untuk jenis tanaman keras seperti karet, buah-buahan dan lainnya, sedangkan pada bagian hilir yang merupakan dataran rendah, masyarakat pada umumnya menanam padi.

Pada bagian kiri sungai Karau  tahun 1983/1984 telah dibangun Bendung dan Jaringan Irigasi D.I. Natampin seluas + 291 Ha, yaitu bangunan bendung sederhana di sungai Jahon, anak sungai Karau. Sedangkan pada bagian sebelah kanan sungai Karau telah dibangun Bendung Talohen tahun 1987 dan Jaringan Irigasi Talohen pada tahun 1992 seluas  + 1.074 Ha,

Pada lokasi Daerah Irigasi (DI) Netampin terdapat penduduk transmigran yang berasal dari pulau Jawa dan Bali yang didatangkan pada tahun 1957.

Melihat potensi persawahan disepanjang aliran sungai karau,dan untuk meningkatkan intensitas tanam pada persawahan DI Netampin dan DI Talohen, maka pada tahun 1991/1992 dengan dana APBN dibuatlah perencanaan SID untuk pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Karau, yang kemudian dilakukan revisi desain oleh Nippon Koei, Ltd. dari dana loan IP-505 tahun 2001 sedangkan Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Karau tahap 1 dimulai pada tahun 2006 dan selesai pada Tahun 2010.

2. LOKASI PROYEK

DI Karau terletak pada koordinat garis lintang 1o48’14” – 2o05’27”  dan garis bujur 114o450’02” – 115o15’00” , dapat dicapai dari kota Palangka Raya (Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah) sejauh 264 km ke arah Tenggara melalui Kota Buntok dan Ampah, Kabupaten Barito Timur dengan lama perjalanan + 4 jam dengan kondisi jalan yang relatif baik. Lokasi Bendung terletak 7 Km dari kota Ampah dengan kondisi jalan yang relatif baik.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Karau dimaksudkan untuk meningkatkan penyediaan air pada persawahan yang ada di sepanjang aliran sungai Karau seluas 3.794 Ha pada tahap awal dan dapat dikembangkan hingga mencapai 4.294 Ha, aHtermasuk didalamnya menambah penyediaan air untuk Daerah Irigasi Natampin dan Daerah Irigasi Talohen agar dapat dicapai intensitas 200 % dengan membuat bangunan suplesi sehingga pada musim kemarau persawahan tersebut dapat ditanami seluruhnya menjadi 2 kali setahun dengan intensitas 200 %.

4. KEGUNAAN 

Kegunaan pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi Karau adalah  :

a).  Air yang tersedia untuk mengairi daerah irigasi seluas  3.794 Ha terdiri dari  :

  1. Persawahan yang ada disepanjang aliran sungai Karau diluar DI Natampin dan DI Talohen.
  2. Suplesi  pada jaringan irigasi Talohen 376 Ha
  3. Suplesi pada jaringan irigasi Natampin 100 Ha

b). Penyediaan air baku bagi penduduk di bagian hilir Bendung Karau.

c).  Pengendalian banjir sungai Karau.

d).  Mempercepat pemerataan pembangunan di daerah Kabupaten Barito Timur.

e). Membuka lapangan kerja baru sehingga dapat meningkatkan taraf hidup penduduk setempat.

f).   Menunjang rencana  pembangunan wilayah.

5. TAHAP PELAKSANAAN

Berdasarkan System Planning Konsultan PTSL-II dan berdasarkan kondisi di lapangan, tahap pelaksanaan pembangunan Daerah Irigasi Karau sebagai berikut :

TAHAP 1Membangun Bendung dan Jaringan Irigasi Karau seluas 2.065 Ha beserta bangunan suplesi ke DI. Talohen dan DI. Natampin
TAHAP 2Membangun Jaringan Irigasi Karau seluas 1.729 Ha
TAHAP 3Pengembangan Jaringan Irigasi sebesar 500 Ha hingga mencapai 4.294 Ha pada areal persawahan di Desa Pinang Tunggal dan Kupang Bersih di Kecamatan Pematang Karau
TAHAP 4Tambahan Pembangunan Bendung di sungai Takwam untuk menjaga kontinuitas layanan air sehingga intensitas tanam 200% dapat terjaga

(Tahap DED Tahun Anggaran 2016)

PETA SITUASI D.I. KARAU

6. DATA TEKNIS

Daerah Tangkapan Hujan3.794 Ha
Total Areal yang dapat di Airi3.794 Ha
Intake Kiri         : Q=1,878 m3/det 1.032 Ha
Intake Kanan    : Q=3,291 m3/det 2.762   Ha
Bendung 1 Buah
Type Bendung Bendung Tetap Konstruksi Beton
Lebar Bendung 40 m
Panjang Tanggul Penutup Kiri300 m
Jumlah Pintu Penguras  2 Buah
Jumlah Pintu Intake  2 Buah
Elevasi mercu bendung+ 99,35
Elevasi lantai muka+ 95,75
Elevasi Lantai olakan+ 86,00
Elevasi Puncak Bendung+ 104,00
Elevasi Intake+ 97,25
Elevasi muka air banjir+ 102,38
Elevasi Muka air normal+ 99,25
Luas genangan200 Ha

7. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Bendung1 Buah
Intake2 Buah
Saluran Induk Kanan12,116 Km
Saluran Induk Kiri2,746 Km
Saluran Sekunder Kanan15,071 Km
Saluran Sekunder Kiri14,423 Km
Closure Dyke300 m
Flood Dyke Wahei499 m
Flood Dyke Awang 279 m
Bangunan Bagi, Sadap 17 Buah
Bangunan Terjun3 Buah
Bangunan Talang3 Buah
Gorong-gorong54 Buah
Box culvert5 Buah
Jembatan18 Buah
Luas terairi : Kanan1.063 Ha
Luas terairi : Kiri1.072 Ha
Luas tanah yang dibebaskan
Luas genangan, tanggul, sudetan, bendung dan sekitarnya218,4208 Ha
Saluran Induk & sekunder154,372 Ha
Rumah62 Buah
Makam102 Buah

8. TOTAL BIAYA PELAKSANAAN

Total Biaya Pelaksanaan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I.  Karau sampai dengan TA 2016 :

TA 2006 – 2010   : RP. 71.013.108.000,- (MYC) (LOAN IP 505)

TA 2011 – 2016   : RP. 88.991.040.000,- (SYC) (Rupian Murni)

TOTAL BIAYA      : RP.160.004.148.000,-



9. GAMBAR  PELAKSANAAN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

eighteen − four =

Pencarian Informasi

Berita Terbaru